Rabu, 30 Juni 2010

CERITA LAKSAMANA CHENG HO TERLENGKAP

5

Sementara itu, hanya sedikit orang yang mengetahui, bahwa sebenarnya 71 tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1421 M, Laksamana ChengHo telah memimpin sebuah armada besar dengan panjang armada mencapai 160 Meter. Armada besar ini dipimpin langsung oleh Laksamana Chengho dan dibantu oleh 3 panglima lainnya, yaitu : Hong Bao, Zhou Man dan Zhou Wen. Selama 28 tahun (1405 – 1433 M) ChengHo telah melakukan pelayaran muhibah ke berbagai penjuru dunia dengan memimpin kurang lebih 208 kapal berukuran besar, menengah, dan kecil yang disertai dengan kurang lebih 27.800 awak kapal.

Perjalanan Columbus tidak lepas dari misi Raja Ferdinand dan Ratu Isabela untuk ekspansi menguasai dunia. Salah satu hasil dari misi ini adalah penaklukan Granada, sebuah kerajaan Islam di wilayah Andalusia pada tahun 1492 M. Sementara misi pelayaran yang dilaksanakan oleh Laksamana Cheng Ho bukan untuk melaksanakan ekspansi, melainkan melaksanakan misi perdagangan, diplomatik, perdamaian, dan persahabatan. Misi ini jelas sangat berbeda dengan misi pengembaraan yang dilakukan oleh pelaut Barat seperti Cristopherus Colombus dan juga pelaut lainnya seperti Vasco da Gamma, atau pun Magelhaes.

Armada ChengHo ini telah berlayar mengelilingi dunia dan menjelajah Samudra Hindia, Afrika, Amerika Selatan, Antartika, Amerika Utara serta Australia. Chengho meninggalkan daratan Cina ketika atas perintah kaisar yang berkuasa saat itu, yaitu Kaisar Zhu dari dinasti Ming. Namun ketika Chengho kembali ke negerinya, ternyata pemerintahan telah berganti menjadi Kaisar Zhu Gaozi dan Zhu Zhanji. Dua kaisar ini ternyata berbeda prinsip dengan Kaisar Zhu yang ingin membuka akses dunia bagi Cina, Zhu Gaozi dan Zhu Zhanji malah kembali menutup akses dunia bagi Cina, bahkan semua dokumentasi perjalanan bersejarah yang telah dilakukan oleh Laksamana ChengHo dimusnahkannya.

Bukti-bukti kuat tentang perjalanan Laksamana ChengHo ini mulai dibuka ke publik pada tahun bulan Januari 2006. Adalah Gavin Menzies yang mencoba mengemukakan teorinya bahwa penemu awal dari benua Amerika sesungguhnya adalah Laksamana ChengHo dan bukannya Christopher Columbus. Untuk memaparkan teorinya ini Menzes menuliskannya dalam sebuah buku berjudul “1421: the Year China Discovered America”. Buku ini sebenarnya telah diterbitkan pertama kali pada tahun 2002, bahkan telah menjadi best seller, namun baru menjadi heboh setelah setelah pemerintah Cina sendiri ikut mempublikasikannya buku tersebut.

Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Walaupun dokumentasi perjalanan ChengHo telah banyak yang dimusnahkan, tapi ternyata beberapa masih ada yang tercecer, termasuk salah satu peta perjalanan armada ChengHo. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik ChengHo yang disodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.

Peta Ekpedisi ChengHo, jauh sebelum Columbus berlayar

Siapakah sesungguhnya Laksamana Chengho ? Nama yang satu ini ternyata tidak terlalu asing bagi sejarah Indonesia, walaupun tidak terlalu banyak buku sejarah yang menulis tentangnya. Dalam sejarah Indonesia, nama Laksamana ini dikenal pula dengan nama lain, yaitu : Laksamana Sam Po Kong, Zheng He, Sam Po Toa Lang, Sam Po Thay Jien, Sam Po Thay Kam, dan lain-lain.

Laksamana ChengHo

Laksamana Chengho ini berasal dari bangsa Hui, salah satu bangsa minoritas Tionghoa. Laksamana Cheng Ho adalah sosok bahariawan muslim Tionghoa yang tangguh dan berjasa besar terhadap pembauran, penyebaran, serta perkembangan Islam di Nusantara. Cheng Ho (1371 – 1435) adalah pria muslim keturunan Tionghoa, berasal dari propinsi Yunnan di Asia Barat Daya. Ia lahir dari keluarga muslim taat dan telah menjalankan ibadah haji yang dikenal dengan haji Ma.

Konon, pada usia sekitar 10 tahun Cheng Ho ditangkap oleh tentara Ming di Yunnan. Pangeran dari Yen, Chung Ti, tertarik melihat Cheng Ho kecil yang pintar, tampan, dan taat beribadah. Kemudian ia dijadikan anak asuh. Cheng Ho tumbuh menjadi pemuda pemberani dan brilian. Di kemudian hari ia memegang posisi penting sebagai Admiral Utama dalam angkatan perang.

Pada saat kaisar Cheung Tsu berkuasa, Cheng Ho diangkat menjadi admiral utama armada laut untuk memimpin ekspedisi pertama ke laut selatan pada tahun 1406. Sebagai admiral, Cheng Ho telah tujuh kali melakukan ekspedisi ke Asia Barat Daya dan Asia Tenggara.

Sebagai bahariawan besar sepanjang sejarah pelayaran dunia, kurang lebih selama 28 tahun telah tercipta 24 peta navigasi yang berisi peta mengenai geografi lautan. Selain itu, Cheng Ho sebagai muslim Tiong Hoa, berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara dan kawasan Asia Tenggara.

Sumber tulisan :

Diolah dari berbagai sumber diantaranya Majalah Percikan Iman No. 9 Tahun II September 2001, Wikipedia, Lintas Berita.



Silsilah lengkap Laksamana Cheng Ho:

Cheng Ho (Zheng He, Ma He, Ma Sanbao atau Haji Mahmud Shams 1371–1433) bin
Mi-Li-Jin (Ma Ha Zhi ) bin
Mi-Di-Na (Haji) bin
Bai-Yan bin
Na-Su-La-Ding bin
Sau-Dian-Chi (Sayid Syamsuddin atau Sayid Ajall) bin
Ma-Ha-Mu-Ke-Ma-Nai-Ding bin
Ka-Ma-Ding-Yu-Su-Pu bin
Su-Sha-Lu-Gu-Chong-Yue bin
Sai-Yan-Su-Lai-Chong-Na bin
Sou-Fei-Er (Sayid Syafi'i) bin
An-Du-Er-Yi bin
Zhe-Ma-Nai-Ding bin
Cha-Fa-Er bin
Wu-Ma-Er bin
Wu-Ma-Nai-Ding bin
Gu-Bu-Ding bin
Ha-San bin
Yi-Si-Ma-Xin bin
Mu-Ba-Er-Sha bin
Lu-Er-Ding bin
Ya-Xin bin
Mu-Lu-Ye-Mi bin
She-Li-Ma bin
Li-Sha-Shi bin
E-Ha-Mo-De bin
Ye-Ha-Ya bin
E-Le-Ho-Sai-Ni bin
Xie-Xin bin
Yi-Si-Ma-Ai-Le bin
Yi-Bu-Lai-Xi-Mo (Ali Zainal Abidin) bin
Hou Sai-Ni (Sayidina Hussain) bin
Sayyidatina Fatimah binti
Rasulullah SAW.

*kutipan dari buku "Ahlul Bait Rasulullah SAW & Kesultanan Melayu"

Dari silsilah ini diketahui bahwa Laksamana Cheng Ho memang seorang muslim keturunan Rasulullah SAW.

Moyang Laksamana Cheng Ho adalah Sayid Syamsuddin, putera Sultan Bukhara yang dikalahkan Ghenghiz Khan. Sayid Syamsuddin jadi tawanan di Peking (Beijing). Karena akhlaknya yang mulia, beliau bukan saja dibebaskan, tapi malah diangkat jadi Penolong Menteri di Yunnan.


-Rizal-
note: rujuk buku Prof. Kong Yuan Zhi, "Muslim Tiong Hua Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibbah di Nusantara".


Selasa, 15 Juni 2010

serangan teror digagalkan di sepanjang pagar keamanan Gaza

0

Dua teroris bersenjata menyusup ke Israel dan ditukar dengan prajurit IDF api. Pada Selasa pagi (1 Juni), dua teroris Palestina telah teridentifikasi menyusup ke Israel dari Jalur Gaza selatan. Para prajurit IDF di lokasi kebakaran ditukar dengan bersenjata, di mana keduanya tewas. Tidak ada cedera atau kerusakan yang disebabkan untuk tentara IDF. GOC Komando Selatan, Mayor Jenderal Yoav Galant, dan Komandan Divisi Gaza, Brigjen. Jenderal Eyal Eisenberg, tiba di lokasi untuk memahami keadaan sekitar infiltrasi. Perlu dicatat bahwa di sekitarnya ada beberapa komunitas yang berisi ribuan orang Israel, seperti Kissufim, Ein HaShlosha, Nirim dan Nir Oz. IDF tetap berkomitmen untuk melindungi warga Israel dan akan terus bertindak melawan teror. Israel memegang Hamas bertanggung jawab untuk teror yang berasal dari Jalur Gaza.


Senin, 14 Juni 2010

Penjaga Perbatasan AS Tewaskan Remaja Meksiko

0

Pihak berwenang Meksiko telah mengutuk penembakan mati seorang remaja Meksiko oleh penjaga perbatasan Amerika Serikat dan menuntut penyelidikan.

Kementerian luar negeri Meksiko mengatakan pada hari Selasa bahwa anak usia 14 tahun meninggal setelah petugas patroli perbatasan Amerika Serikat melepaskan tembakan dari sisi perbatasan Amerika Serikat pada suatu kelompok yang "melemparkan batu".

"Penggunaan senjata api untuk mengusir serangan dengan batu merupakan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional," kata kementerian itu.

Al Jazeera Mariana Sanchez, pelaporan dari Mexico City, kata kementerian luar negeri Meksiko ingin penyelidikan menyeluruh dan transparan dan hukuman bagi mereka di belakang penembakan itu.

Lou Patch, agen patroli perbatasan di El Paso, Texas, dari mana tembakan dilepaskan, menegaskan bahwa setidaknya satu agen melepaskan tembakan dalam insiden Senin dan mengatakan, penyelidikan FBI yang dipimpin sedang berlangsung.

'Assaulted dengan batu'

Patch mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa agen adalah "tugas melakukan patroli sepeda" pada sebuah jembatan yang menghubungkan kedua negara ketika mereka "diserang dengan batu oleh sejumlah orang tak dikenal".
"Selama serangan setidaknya satu agen senjata api habis," kata dia

Agen ditempatkan cuti administratif dan "penyelidikan multi-lembaga menyeluruh yang sedang berlangsung", tambahnya.

Departemen luar negeri Amerika mengatakan agen AS menanggapi "sekelompok imigran ilegal diduga dari Mexico".

"Para agen dilaporkan diserang dengan batu oleh sejumlah orang tak dikenal Selama serangan, agen senjata api nya habis, menewaskan salah satu tersangka.. Kami menyesal atas hilangnya nyawa," kata departemen.

Para pejabat Meksiko mengatakan bahwa menurut laporan saksi, para agen AS di sepeda mengejar para pemuda menuju Meksiko dan bahwa dua dari mereka melepaskan tembakan.

kepolisian negara bagian Meksiko sebelumnya telah menyediakan versi yang berbeda dari kejadian, mengatakan anak itu bermain dengan dua pemuda lainnya di jembatan Puente Negro mencakup Rio Grande, menghubungkan Ciudad Juarez ke El Paso.

Ciudad Juarez kantor pengacara-jenderal juga mengatakan para pemuda sedang bermain ketika mereka tersesat ke wilayah AS secara tidak sengaja, dan berlari kembali ke sisi Meksiko setelah terkejut oleh agen-agen AS.

Orangtua korban mengatakan putra mereka tewas di dalam Mexico dan bahwa dia tidak berniat menyeberangi perbatasan.

Yesus Hernandez, sang ayah, mengatakan kepada W Radio bahwa putranya pergi ke jembatan untuk makan siang dengan saudaranya, yang bekerja di dekatnya. Pada satu titik, "lanjutnya ke tepi sungai untuk melihat ke sisi lain".

"Ada banyak anak-anak dan polisi patroli perbatasan ... mulai menembakkan tembakan dan memukul anak saya, bayi saya, dua kali di kepala."

'Kekuatan berlebihan'

kematian remaja datang pada tumit penyelidikan AS ke kematian pemukulan minggu terakhir Hernandez Rojas, ayah Meksiko 42 tahun lima dalam tahanan patroli AS perbatasan di San Diego, California, untuk deportasi penyeberangan perbatasan secara ilegal.

Kementerian luar negeri Meksiko mengatakan kasus orang Meksiko tewas atau terluka dalam insiden yang melibatkan penggunaan kekerasan oleh pihak berwenang AS telah meningkat, "dari lima tahun 2008 hingga 12 tahun 2009 dan 17 sejauh tahun ini".

Peningkatan frekuensi kejadian seperti "mencerminkan peningkatan mengganggu dalam penggunaan kekerasan berlebihan oleh beberapa pihak berwenang di daerah perbatasan" kata kementerian itu.

Sekitar setengah juta orang mencoba untuk menyeberang perbatasan 3.200 km dari Mexico ke Amerika Serikat setiap tahun, menurut angka resmi.

Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah negara-AS dari Arizona melewati imigrasi hukum anti-ilegal yang memberikan kekuasaan otoritas untuk menahan orang, dengan kecurigaan mereka di negara itu secara ilegal. Hukum telah dikritik karena pelanggaran atas hak-hak imigran '.


Afghan Girls Sick in 'Gas Attack'

0

Up to 45 schoolgirls have been taken to hospital after a suspected gas attack at their high school in Ghazni, a province in eastern Afghanistan.

Police said some of the teenage girls from the Jahan Maleka high school had fallen unconscious after smelling poison gas on Saturday.

"Some of the enemies sprayed poison gas from outside into the high school compound," Ghani Khan, a Ghazni police official, said.

The girls were vomiting and could not stand on their feet when they arrived at the hospital, according to hospital staff, but they were in stable condition after treatment.

"Most of the patients we have received are not in critical condition," Ibrahim Monib, a doctor at the hospital, said.

There have been similar cases of illnesses at girls' schools around Afghanistan.

In separate incidents in Kunduz province in April and May, at least 80 school girls reported symptoms such as headaches, vomiting and shivering after suspected poisoning.

Some suspect groups which oppose education for girls are spraying schools with poison gas.

During Taliban rule, from 1996-2001, girls were banned from attending school.

In parts of southern and eastern Afghanistan, particularly in Taliban strongholds, schools for girls still remain closed.


Iraq Disarms Sunni Tribal Militias

0

Authorities in Iraq have refused to renew weapons permits for thousands of Sunni fighters belonging to Awakening Councils.

A spokesman for the Iraqi military in Diyala province said members of the Awakening Councils, also referred to as the Sahwa, were considered civilians, and "so it is not reasonable to authorise around 10,000 personnel to carry weapons in this province".

But Zuhair al-Chalabi, an Iraqi official in charge of integrating the fighters into the government, said the permits had expired, rather than being withdrawn.

"The Diyala command gave the militiamen special authorisation [to carry arms]," he said. "Those authorisations expired and were withdrawn by the command."

Chalabi said the expiration issue only applied to Sahwa members in Diyala.

Angry reaction

Leaders of the councils, which started in 2006 and helped US-led forces to fight al-Qaeda, responded angrily to the ban.

They threatened to stop co-operating with security forces in Diyala, a mostly Sunni province and one of the most volatile in Iraq.

Khalid al-Luhaibi, head of the Sahwa movement in Diyala, said the order withdrawing weapons permits must be cancelled. He threatened to withdraw his men from checkpoints around the province.

"These weapons are necessary to protect ourselves and to protect the regions under our control," he said. "We will be forced to withdraw to avoid being an easy target for Al-Qaeda if this decision is upheld."

But Luhaibi later denied those reports: He told Al Jazeera's Omar al-Saleh in Baghdad that he "didn't threaten to stop cooperating," and said his men have a "good relation[ship]" with the Iraqi government.

Fighting al-Qaeda

The Awakening Councils formed after tribal leaders decided to join US and Iraqi forces in fighting al-Qaeda and other groups opposed to the government.

Iraqi leaders promised to give government jobs to some 90,000 Sahwa members, but only about 42,000 of the fighters have been offered jobs, according to government officials.

Thousands of other Sahwa fighters were asked to stay with their neighbourhood security patrols through Iraq's March 7 parliamentary election and until a new government is formed.

The vote produced no clear winner. A cross-sectarian coalition led by former prime minister Iyad Allawi won a narrow victory with strong support from minority Sunnis, but no bloc won enough seats to form a majority government.

Since the election, Iraq's two major Shia coalitions have announced plans to form the largest bloc in parliament. Allawi in turn has warned that a Shia alliance that attempted to exclude his bloc from government could trigger renewed violence.

Curbing violence

The Awakening Councils were credited with helping to significantly cut violence since the worst of the sectarian bloodshed in 2006-07, when tens of thousands of people were killed.

Diyala, a mixed province with a Sunni majority just east of Baghdad, has seen more violence in recent months than other areas of Iraq.

On May 12, a minivan packed with explosives blew up at a crowded market in the town of Khalis, killing at least 30 people and wounding 80 others.

Before joining the fight against al-Qaeda, members of the Awakening Councils were accused of killing American and Iraqi soldiers. Some of their former leaders and fighters were arrested by Iraqi security forces to face those accusations, forcing others into hiding.

Sahwa members have also been the targets of a recent campaign of assassinations and bombings in which more than 100 people have died


Multiple bombings rock Baghdad

0

At least six people have been killed in a wave of bombings in the Iraqi capital, Baghdad.

Four police officers and one civilian were killed when a suicide bomber blew up a car outside a police station in the southern al-Amil district on Sunday morning.

About a dozen of others were injured when the attacker drove a vehicle packed with explosives into a gathering of police during a shift change.

Just 10 minutes before the attack, a bomb stuck to the underside of a car in the city's central Allawi al-Hillah area blew up the vehicle, killing the driver and wounding three passengers, according to police and hospital officials.

In another incident, two bombs went off on Sunday in eastern Baghdad, without any deaths reported.

A car bomb exploded near a police patrol, wounding six policemen, and a roadside bomb exploded near a car carrying the judge of an appeals court, injuring two people.

Although overall violence in Iraq has has dropped dramatically across Iraq since its peak in 2006 and 2007, attacks remain frequent.

Iraqi authorities have said 275 civilians were killed in bomb blasts and other attacks in May and 274 in April, up from 216 in March and 211 in February.

Tensions have been high since the March 7 parliamentary election that produced no clear winner, forcing negotiations between Iraq's Shia Muslim, Sunni Muslim and Kurdish political factions to agree a new government.

The Iraqiya bloc of Iyad Allawi, a former prime minister, narrowly won elections in March, beating the coalition led by Nouri al-Maliki, the incumbent prime minister.


Multiple explosions rock Baghdad

0

At least 16 people have been killed and 45 others wounded after gunmen exploded a series of bombs in rapid succession across Baghdad, the interior ministry has said.

Security officials said that at least five bombs rocked Iraq's central bank in the capital within one hour on Sunday, as employees were leaving.

The first bomb blast caused a local electricity substation to explode, which in turn led black smoke to rise over the surrounding neighbourhood.

The gunmen were continuing to occupy the building and the attackers had posted snipers on the roof of the bank in an attempt to deter police and soldiers from wrestling back control, according to the defence official.

Major General Qassim Atta, a spokesman for the security forces in Baghdad, said soldiers and police were "besieging" the attackers whom he described as "a terrorist group."

He said it was unclear if they had intended to rob the bank, target its employees and take hostages, or destroy the building.

'Forward steps'

The bomb blasts came one day before the opening of the second parliament since the US-led invasion that ousted Saddam Hussein in 2003.

The opening session of the Council of Representatives marks one of the few tangible forward steps taken by Iraq's politicians since a general election on March 7 resulted in deadlock between rival parties.

Diplomats and politicians, warned ahead of Monday's opening that a new government continues to appear some way off, and that it may be several months before the fine detail on the country's new leaders takes shape.

The Iraqiya bloc, led by former prime minister Iyad Allawi, won most seats, 91, in the election, followed closely by prime minister Nouri al-Maliki's State of Law Alliance, which won 89, but both have failed to build a coalition government.

In a sign that the political tempo may be speeding up, Allawi and Maliki held a long-awaited meeting on Saturday, which was described as "friendly and positive," according to a brief statement released by the prime minister.


Report: Pakistani ISI backs Taliban

0

A report by a leading British institution claims that Pakistan's intelligence service has a direct link with the Taliban in Afghanistan.

Published on Sunday by the London School of Economics, the report said that Pakistan's Inter-Services Intelligence agency (ISI) has an "official policy" of support for the Taliban.

It claims the ISI provides funding and training for the Taliban, and that the agency has representatives on the so-called Quetta Shura, the Taliban's leadership council, which is believed to meet in Pakistan.

The report is based on interviews with Taliban commanders in Afghanistan, and was written by Matt Waldman, a fellow at Harvard University.

US officials have long suspected a link between the ISI and the Taliban, but those suspicions are rarely confirmed.

"Pakistan appears to be playing a double-game of astonishing magnitude," the report said.

A Pakistani diplomatic source dismissed the report as "naive".

Asad Durrani, a former head of the ISI, told Al Jazeera that he does not believe the report, and that intelligence agencies are supposed to maintain relationships with groups like the Taliban.

Durrani also dismissed the claim that ISI representatives met with the Quetta Shura, calling it "nonsense".

'Apparent duplicity'

The report also links high-level members of the Pakistani government with the Taliban.

It claims Asif Ali Zardari, the Pakistani president, met with senior Taliban prisoners earlier this year and promised to release them. Zardari reportedly told the detainees they were only arrested because of American pressure.

Matt Waldman, the study's author, discusses his methodology in an interview with Al Jazeera

"The Pakistan government's apparent duplicity - and awareness of it among the American public and political establishment - could have enormous geopolitical implications," Waldman said.

"Without a change in Pakistani behaviour it will be difficult if not impossible for international forces and the Afghan government to make progress against the insurgency."

Afghan officials have long been suspicious of the ISI's role.

Amrullah Saleh, the former director of Afghanistan's intelligence service, told Reuters last week that the ISI was "part of a landscape of destruction in this country". Saleh resigned last week over a dispute with Hamid Karzai, the Afghan president.

Even Karzai himself has in the past accused the ISI of working with the Taliban.

"These allegations have been made so many times in the past," said Al Jazeera's James Bays, reporting from Kandahar.

"The debate is whether it's a formal involvement with Pakistani authorities, or whether these are just people left over in the Pakistani government who have their old connections [to the Taliban]."

The report comes as Nato and Afghan officials are preparing for a major offensive against the Taliban in Kandahar province in southern Afghanistan.


US Soldier Arrested Over Iraq Video

0

A US soldier serving in Iraq has been arrested for allegedly leaking a classified combat video to a whistleblower website, Wikileaks, last year.

The video footage from a helicopter cockpit shows a deadly 2007 aerial strike in the Iraqi capital that killed 12 civilians including two journalists from the Reuters news agency.

US Army Specialist Bradley Manning, 22, was arrested last month after he reportedly bragged online about having leaked the information, including the video and US diplomatic cables.

The US military in a statement said Manning, who was deployed at a base near Baghdad, is in "pre-trial confinement for allegedly releasing classified information and is currently confined in Kuwait".

Manning's alleged action of supplying classified video and diplomatic communications to Wikileaks was first reported by Wired.com, the website of technology magazine Wired.

Pentagon probe

Bryan Whitman, a Pentagon spokesman, said investigators were probing allegations that Manning supplied classified video and 260,000 secret diplomatic cables to Wikileaks.

"I think that's why the Criminal Investigative Division is taking a very scrupulous look at this," Whitman said in Washington.

Wired said Manning, from Maryland, was arrested nearly two weeks ago by the US Army's Criminal Investigation Division at Forward Operating Base Hammer, 64km east of Baghdad.

Philip Crowley, a US state department spokesman, said the department would take the leak of classified documents "seriously".

"It has particular impact in terms of revealing what we call sources and methods, compromising our ability to provide government leaders with the kind of analysis that they need to make informed decisions," Crowley said.

Wikileaks, a website that publishes anonymously sourced documents, released what it called previously unseen footage of the Apache helicopter attack in Baghdad in April.

'Military whistleblowers'

At the time Wikileaks said only that it had obtained the video "from a number of military whistleblowers" but did not provide any further information on how it got hold of it.

In a Twitter feed Wikileaks said "allegations in Wired that we have been sent 260,000 classified US embassy cables are, as far as we can tell, incorrect".

It said that "if" Manning was the "whistleblower then, without doubt, he's a national hero".

Manning reportedly said he had leaked other material to Wikileaks, including a separate video of a 2009 air strike in Afghanistan, a classified army document evaluating Wikileaks as a security threat and classified US diplomatic cables, according to Wired.

Wired said Manning had been in touch with former hacker Adrian Lamo, who contacted army investigators and FBI agents after being told of the leaks.

"I wouldn't have done this if lives weren't in danger," Lamo told Wired about turning Manning in to the authorities.

"He was in a war zone and basically trying to vacuum up as much classified information as he could, and just throwing it up into the air."


Sabtu, 12 Juni 2010

WANITA SEBAGAI SENJATA SEKS BADAN INTELEJEN ISRAEL

0

Dalam mencapai targetnya, militer Israel merekrut wanita-wanita Israel yang bisa membunuh elit Palestina dan mencuri rahasia Hizbullah di Swis. Mereka beralasan ini sebagai pembelaan terhadap negara Israel. Dan kini hal tersebutpun sudah dilakukan oleh Israel melalui Badan Itelejen Mossad keseluruh penjuru Dunia terutama di dunia Islam, dan merekut wanita - wanita muda setempat.

Inteljensia adalah tugas pertama bagi wanita di militer Israel. Hal itu dimulai sejak usia 18 tahun bagi laki-laki dan perempuan hingga 38 tahun bagi perempuan dan 40 tahun bagi laki-laki.

Seks sebagai Senjata untuk melumpuhkan lawan dan keinginan Politik Israel di seluruh dunia

Para sejarawan tentang usia negara Israel mengisyaratkan bahwa seks selalu menjadi senjata paling penting bagi gerakan zionis dan dianggap legal dalam perang mereka untuk menegakkan entitas Israel ini. Karenanya, harta, uang dan perempuan menjadi senjata paling penting digunakan Israel dalam hal ini. Mereka menggunakan cara-cara illegal. Wanita mereka gunakan untuk melayani seks dan rayuan.Untuk lebih jelas secara detail mengapa hal ini diterapakan oleh Yionis Israel dalam mencapai tujuan dan cita -citanya untuk menguasai dunia silakan Klick di " MENELISIK YAHUDI DI INDONESIA ''.

Di Irak sudah banyak Klub - klub Malam untuk menghibur Tentara - tentara sekutu.

Kenyataan ini diungkap oleh studi Daniel Rayikh bahwa gerakan zionis sejak masa otoritas Inggris di Palestina membuat badan khusus yang diisi oleh ribuan pelayan-pelayan yahudi yang bertugas menghibur pasukan-pasukan Inggris dan pasukan sekutu yang sedang beristirahat di pantai Israel selama perang dunia kedua. Bahakan kini di Irakpun mereka telah melakukan hal yang sama dengan mempekerjakan wanita - wanita muda Lokal penduduk Irak untuk melayani para tentara sekutu yang ada disana. Hal ini dilakukan Oleh tentara Amerika yang beraviliasi dengan Israel yang kemudian membangun Klub - klub Malam di Irak, dengan mempekerjakan wanita - wanita muda di Irak.

Peneliti ini menegaskan, pembentukan badan ini agar Israel bisa mendapatkan dukungan dalam proyek permukiman yahudi dan mempermudah pencapaiannya di Palestina. Cara seperti ini berlangsung hingga kini. Namun berubah kemasan. Sejumlah sumber Israel menyebutkan bahwa kerja inti badan intelijen Mossad berdasarkan kepada wanita dan 20 % pekerjanya adalah wanita.

Israel juga mengorganisir pekerjaan mucikari dan rayuan sebagai bagian kerja organisasi gerakan zionis. Rayikh menegaskan, Tel Aviv di tahun 1940-an paling marak dengan profesi pelacuran. Apalagi karena banyaknya pasukan asing di kota tersebut. Disamping juga karena kondisi ekonomi yang dihadapkan kepada pendatang baru dan keluarga yahudi miskin.

Untuk Kepentingan Politik

Dinas politik di agensi yahudi adalah pelaksana dan pengarah urusan pelayanan wanita dalam proyek pemukiman yahudi. Terkadang juga dinas lain seperti dinas intelijen juga ditugasi semacam ini.

Rayikh menegaskan, syarat pelayan di café-café Israel adalah usia mereka harus masih muda dan remaja dan bisa berbahasa Inggris ala kadarnya. Mereka juga tidak boleh dalam ikatan di dinas pasukan Inggris. Mereka juga harus mengajukan lamaran lengkap foto dan identitas diri serta rekomendasi.

Rayikh menambahkan, para tokoh permukiman ydhuai berusaha memanfaatkan hubungan dengan pasukan asing untuk kepentingan propaganda pemukiman yahudi.

Fenomena pemanfaatan wanita untuk pelayan berlangsung hingga sekarang dan menjadi rahasia yang tidak boleh digunakan. Sebab ini menjadi masalah sensitive terkait dengan pelacuran dan perkawinan campuran.

Namun badan pelayanan wanita yahudi ini berubah kemasan yakni organisir pelayanan seks untuk kepentingan negara Israel. Di antaranya adalah menggunakan wanita-wanita yahudi itu dalam kerja intelijen. Mossad sendiri merekrut wanita Israel untuk digunakan dalam merayu elit militer dan politik di sejumlah negara musuh untuk memperoleh informasi militer dan keamanan.

Wanita-wanita itu berhasil beberapa tahun belakangan dalam aksi militer membunuh tokoh Palestina Hasan Salamah dan mencuri informasi rahasia kedutaan Iran di Cyprus dan biro Hizbullah di Swis serta menculik pakar Israel Vanunu di Italia.

Mossad mengandalkan wanita dalam memata-matai. Para agen yang tertangkap faksi bersenjata Palestina mengaku bahwa seks adalah sarana paling manjur. Wanita itu merayu dan melakukan aktivitas seks dengan targetnya. Secara diam-diam aktivitas seks itu direkam dan kemudian digunakan untuk mengancam ketika target menentang perintah. Bahkan ahli agama yahudi menganggap aktivits seks sebagai bentuk ibadah dan memberikan jasa kepada negara.

Wanita di militer merupakan sepertiga dari militer Israel dan dianggap sebagai factor penting dalam kekuatan militer Israel. Namun laporan dari dalam badan keamanan Israel ini menegaskan, 20% wanita yang bekerja di sana mengalami tekanan dan pelecehan seksual dari rekan mereka. Namun kebanyakan mereka tidak mengadukan kepada yang berwenang.


Jumat, 11 Juni 2010

KONFLIK GAZA DAN PERSATUAN UNTUK MEMERANGI KEBIADABAN ISRAEL

0

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah memperingatkan kita bahwa salah satu tanda menjelang datangnya hari Kiamat ialah kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Suatu bentuk peperangan yang menjadi sangat unik karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bahwa pada saat itu alam-pun turut berfihak kepada pasukan Islam. Pepohonan dan bebatuan pada hari itu diizinkan Allah berbicara kepada pasukan Islam. Alam akan memberitahu pasukan Islam posisi tentara Yahudi.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ


“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sampai Yahudi berlindung di balik batu dan pohon lalu batu dan pohon berbicara “Hai Muslim, hai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku, kemari, bunuhlah dia,” kecuali Ghorqod sebab ia sungguh pohon kaum Yahudi.” (HR Muslim 5203)

Artinya, berdasarkan hadits di atas bilamana kaum Muslimin sudah menjadi sadar bahwa kaum Yahudi merupakan musuh bebuyutan yang pada akhirnya harus diperangi, maka hal itu menandakan sudah dekatnya kedatangan hari Kiamat. Sedangkan peristiwa perang di Gaza kemarin jelas-jelas merupakan suatu konflik yang melibatkan kaum Yahudi di satu fihak dan kaum Muslimin di lain fihak.

Namun demikian, ada hal penting yang perlu kita catat. Dalam hadits di atas Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyebutkan bahwa perang melawan Yahudi sebagi pertanda dekatnya hari Kiamat adalah perang yang dilancarkan oleh kaum Muslimin terhadap kaum Yahudi. Tidak ada samasekali di dalam hadits di atas isyarat bahwa yang memerangi Yahudi adalah kaum Muslimin bangsa tertentu, misalnya bangsa Palestina sendirian. Perang tersebut akan diikuti oleh segenap kaum Muslimin berlatar-belakang aneka bangsa. Sehingga pohon dan batupun tatkala memanggil tidak berkata: ”Hai orang Palestina... hai orang Mesir... hai orang Yordania... hai orang Suriah.... hai orang Arab... hai orang Malaysia... hai orang Indonesia... hai orang Melayu…” TIDAK, saudarku…! Pada saat perang ideologi itu berlangsung pohon dan batu hanya memanggil dengan satu identitas: “Hai Muslim, hai hamba Allah...”

Bila kita lihat peristiwa Gaza kemarin, maka kita menyaksikan bahwa praktis bangsa Palestina berperang melawan Yahudi sendirian. Tidak ada yang membantu mereka. Sehingga hal ini menjelaskan kepada kita mengapa pertolongan Allah dan kemenangan belum sepenuhnya berfihak kepada ummat Islam. Dan Israel bisa melenggang dengan pongahnya melakukan genosida yang begitu keji.

Maka saudaraku, di sinilah munculnya kewajiban bagi kita untuk terlibat menunjukkan solidaritas terhadap apa yang menimpa saudara-saudara kita di sana. Sebab bila kita tidak memiliki kepedulian akan apa yang menimpa mereka, maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengancam bahwa kita tidak akan dianggap sebagai bagian dari komunitas ummat Islam..!!

من لم يهتم بأمر المسلمين فليس منهم


“Barangsiapa tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka ia tidak termasuk ke dalam golongan mereka.” (HR Thabrani 7686)

Kita dewasa ini memang sangat tidak berdaya. Kita hanya sanggup menonton di layar kaca pembantaian yang terjadi atas saudara-saudara kita di Gaza. Paling jauh kita hanya bisa berdoa, menangis, mengirim dana, obat-obatan, makanan, pakaian, menulis artikel, mengirim tim medis, jurnalis dan aktifis kemanusiaan. Tapi satu hal yang pasti, kita samasekali tidak memiliki izin, peluang dan kesanggupan untuk turut serta berjihad bahu membahu bersama para pejuang Hamas dan pejuang Palestina faksi lainnya.

Hal ini menandakan bahwa sesungguhnya perang di Gaza kemarin belum merupakan perang sebagaimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam isyaratkan di dalam hadits di atas. Perang di Gaza baru melibatkan sebagian ummat Islam dari satu bangsa tertetnu. Ia belum menjadi perang yang melibatkan segenap kaum Muslimin dari berbagai bangsa dan penjuru dunia. Padahal fihak Israel sudah sampai ke tahap melibatkan Yahudi dari berbagai latar belakang bangsa dan penjuru dunia. Ini jelas belum menunjukkan keseimbangan perlawanan. Padahal Israel sudah mempersiapkan seluruh warganya dengan digencarkannya megaproyek penghijauan berupa penanaman pohon Ghorqod sebanyak-banyaknya...!!! Kadangkala, mereka lebih memahami hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kita daripada sebagian kita sendiri.

Jangankan perang kemarin melibatkan kaum Muslimin dari berbagai bangsa dan penjuru dunia, bahkan kalangan pemerintah Arab negara tetangga Gaza saja ada yang malah berkolaborasi dengan Israel..!! Kita saksikan bahwa kesatuan faksi-faksi Palestina sulit disatukan, terutama antara Hamas dan Fatah, bukan karena sembarang sebab. Tetapi harus diakui bahwa sebagian pemimpin Fatah, terutama yang dewasa ini memegang posisi formal dalam lembaga Otoritas Palestina, memang memiliki hubungan yang sedemikian akrab dengan pemerintah zalim Israel sehingga mau tidak mau kesan yang muncul adalah mereka berkolaborasi dengan musuh. Repotnya lagi, fihak Hamas memiliki bukti-bukti kuat yang membenarkan munculnya kesan tadi.

Maka saudaraku, kasus Gaza setidaknya semakin menyadarkan dunia umumnya, ummat Islam khususnya, bahwa memerangi bangsa Yahudi menuntut kita semua untuk berada dalam kesatuan barisan Mujahidin fi sabilillah. Dan kita cukup optimis bahwa walaupun kali ini warga Gaza sendirian menghadapi kekuatan militer Yahudi Zionis Israel, setidaknya telah terjadi penyadaran dan pengkondisian kepada sebagian besar Ummat Islam bahwa bukanlah ikatan kebangsaan Palestina yang bisa menyelesaikan problema kezaliman penjajah Israel. Bukan pula ikatan ke-Arab-an. Tetapi memang haruslah wujud suatu semangat dan network ke-Islaman untuk menuntaskan masalah ini. Sebab masalah ini pada hakikatnya merupakan konflik abadi antara pembela Kebenaran versus pembela Kebatilan. Sebagai seorang saudara yang hanya bisa empati melalui layar kaca sambil berdoa kepada Allah penuh harap, sungguh hati kita tersayat-sayat melihat ini semua terjadi. Hanya Allah yang Maha tahu berapa banyak lagi korban mesti jatuh di Gaza sebagai akibat serangan darat pasukan Zionis terlaknat.

Ya Allah, Bangkitkanlah sekelompok orang beriman yang tiba-tiba Engkau izinkan bisa masuk ke dalam wilayah terzalimi Gaza untuk membantu saudara-saudara mereka. Kami tidak peduli apakah mereka menggunakan bendera Ikhwanul Muslimin dari Mesir, atau bendera Tanzimul Jihad, atau Angkatan Bersenjata Mesir sendiri...! Kami tidak peduli apakah mereka menggunakan bendera Al-Qaedah, atau Harakah Syabab Al-Mujahidin dari Somalia atau Taliban dari Afghan...! Bahkan kami tidak peduli apakah mereka berbendera atau tidak...! Ya Allah, kami sangat berharap Engkau turunkan pasukan dari bumi manapun bahkan dari langit untuk membantu saudara-saudara kami muslimin dan mujahidin di Gaza untuk mengalahkan pasukan musuhMu dan musuh agama ini....!

Ya Allah, ampunilah ketidakberdayaan kami karena sebatas inilah kesanggupan kami. Andai Engkau izinkan tentu kamipun berharap untuk Engkau pilih masuk ke dalam barisan mereka itu.... Amin ya Rabb...

OLEH: USTAD YUSUF MANSYUR
fOTO: HIKMAH-FENDYBLOG


KEANEHAN DAN KEAJAIBAN DALAM PERANG GAZA

0

Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.
http://bimchat.files.wordpress.com/2009/01/gaza-strip-war.jpg

Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel sangat kesulitan.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.


Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.
http://images.huffingtonpost.com/gen/13427/thumbs/r-GAZA-large.jpg

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.
http://www.map-uk.org/files/300_idf_soldiers.jpg

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Berikut ini adalah rangkuman kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan.
Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.
Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

Suara Tak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan unt uk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk men getahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus di angkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Bebatuan dan pasirpun ikut bertasibih.
Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya.

Saksi Serdadu Israel
Cerita tentang “serdadu bersera gam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Channel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Is rael yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu?

Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadin ya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.


Api Tidak Membakar

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah u ntuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.

Selamat Dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rud alnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Onl ine (15/1/2009).

Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-ser pihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuc i berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”

Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Israel melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.
Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus.

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.
“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka.

Karena kekejaman zionos yahudi, semua makhluk Allah melawannya, Maha benar sabda Rasulullaah SAW dalam haditsnya:

Dari Abi Hurairah ra. bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi, kemudian batu berkata di belakang Yahudi, "Wahai muslim, inilah Yahudi di belakangku, bunuhlah!" (HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih Jami' Ash-Shaghir no. 7414)

لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود، فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر، فيقول الحجر أو الشجر: يا مسلم، يا عبد الله، هذا يهودي خلفي، فتعال فاقتله.. إلا الغرقد، فإنه من شجر اليهود" (ذكره في: صحيح الجامع الصغير أيضًا -7427)

Tidak akan terjadi hari kiamat, hingga muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu atau pohon berkata, "Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuh saja. Kecuali pohon Gharqad (yang tidak demikian), karena termasuk pohon Yahudi." (HR Muslim dalam Shahih Jami' Ash-shaghir no. 7427)


sumber: http://www.sayakasihtahu.com/2010/04/kisah-kisah-keajaiban-perang-di-gaza.html
FOTO : Hikmah-fendyblog


Kamis, 10 Juni 2010

RECEP TAYYIP TERUS KEJAR KEJAHATAN ISRAEL

0

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, berikrar untuk memaksa Israel bertanggungjawab atas tindakan "teror negara" di Timur Tengah pada saat ribuan pemrotes menentang serangan mematikan terhadap kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza.
Operasi militer Israel, yang menewaskan sembilan warga Turki itu, menyeret hubungan kedua negara yang suatu ketika bersekutu kuat ke dalam krisis yang dalam, dengan kecaman keras Erdogan terhadap negara Yahudi itu.

Gaza "adalah peristiwa bersejarah bagi kami," kata Erdogan dalam pidato di hadapan massa di kota baratlaut, Bursa, yang beberapa bagiannya disiarkan oleh salah satu TV nasional.

"Sasaran kami adalah mereka yang memaksa warga Gaza hidup dalam penjara di udara terbuka. Kami akan tetap bertahan sampai blokade terhadap Gaza dicabut, pembantaian reda dan teror negara di Timur Tengah harus dipertanggungjawabkan," katanya menambahkan.

Israel telah menutup Gaza dari semua jurusan, kecuali bantuan kemanusiaan penting, itupun jarang untuk menekan penguasa wilayah itu, yang merupakan gerakan Palestina Hamas. Aktivitas ini dilakukan dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket ke daerah selatan negara Yahudi itu.

Turki memanggil duta besarnya untuk Tel Aviv dan membatalkan latihan militer gabungannya setelah serangan pekan lalu, seraya menuntut permintaan maaf secara resmi dari Israel.

Israel akan absen dari kesertaannya pada latihan kekuatan udara internasional yang menurut militer Turki, akan digelar di Turki tengah, 7-18 Juni. Kegiatan tersebut kiranya akan diikuti pesawat-pesawat dari Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Italia, Spanyol dan NATO.

Ankara juga menyerukan dilakukan penyelidikan independen internasional terhadap serangan itu. Erdogan menyatakan rencana tersebut dibahas dengan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon dalam percakapan melalui telpon Sabtu.

Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Minggu juga menandaskan perlunya suatu penyelidikan netral dan layak dipercaya atas serangan Israel terhadap misi bantuan kemanusiaan itu.

Dia mengatakan melalui telpon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan memintanya menerima investigasi seperti itu, di mana Prancis bersedia ikut ambil bagian.

Namun duta besar Israel untuk Washington, Michael Oren, mengatakan kepada program "Fox News Sunday" bahwa negaranya "bisa dan berhak untuk melakukan investigasi sendiri", tanpa partisipasi penyelidikan internasional lain.

Di Ankara, sekitar 6.000 sampai 7.000 orang berkumpul di bawah guyuran hujan, meneriakkan "Israel Terkutuk! Israel Pembunuh, minggat dari Timur Tengah!", kata seorang jurnalis.

Beberapa pemrotes membakar gambar Netanyahu sedangkan pada poster yang lain dia digambarkan sebagai perompak dengan pengait di tangan, disertai tulisan "Armada Kemanusiaan Lawan Perompak."

Di Istanbul, sekitar 1.000 orang menyeru pemerintah mengusir para diplomat Israel.

Di Marokko polisi mengatakan 35.000 orang, termasuk menteri-menteri pemerintah, mengadakan aksi protes di ibu kota rabat di mana mereka menginjak-injak bendera Israel.

Di Lebanon, ratusan anggota sayap kiri membakar bendera Israel pada demonstrasi dekat kedutaan AS, sedangkan sekitar 3.500 orang, banyak yang mengenakan ikat kepala Palestina, berunjukrasa di kota Prancis utara, Lille


RATU RANIA KECAM TINDAKAN ISRAEL ATAS GAZA

0

Ratu Rania dari Jordania mengecam Israel atas serangan yang mematikan terhadap armada kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza pekan lalu. Dirinya juga memperingatkan bahwa kebijakan garis keras terhadap Palestina bisa melenyapkan sikap moderat di kawasan itu.

Menulis di surat kabar The Independent, Rania mengatakan, blokade Israel terhadap Gaza telah "mengurangi fungsi baru, penjara terbuka", dan menambahkan: "Setiap hari blokade berlanjut ke hari berikutnya pada sisa-sisa kemanusiaan kami yang berada di bawah kepungan."

Serangan Israel terhadap konvoi kapal yang berusaha memecahkan blokade, yang menyebabkan sembilan aktivis tewas, itu dilakukan dengan "terang-terangan dan tak mempedulikan secara naif apapun hukum internasional yang berlaku, hak-hak azasi manusia (HAM) dan norma-norma diplomatik," katanya menegaskan.

"Meskipun saya bingung dan sangat marah terhadap serangan itu, saya tidak heran atas tindakan mereka tersebut," tulis Rania Senin (7/6). Rania juga menuding hal itu adalah akibat dari doktrin membela diri yang "bertujuan utama untuk tetap bertahan hidup namun menghalangi apapun."

Isteri Raja Abdullah II itu melanjutkan: "Dengan mengandalkan kewenangan dan imunitas mereka , para pemimpin Israel merasa memiliki hak untuk berbuat apapun yang mereka inginkan dan tidak mempedulikan teriakan internasional."

Dia memperingatkan dampak jangka panjang dari tindakan-tindakan seperti itu, dengan menulis: "Saya takut jika gelombang tak surutdi kawasan kami, dan kelompok moderat akan berada di antara korban yang paling disakiti melanjutkan agresi dan kebijakan garis keras mereka."

Jordania, yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada 1994, telah bergabung pada masyarakat internasional untuk mengecam dan menyerukan perlu diadakannya penyelidikan terhadap serangan armada pro Palestina.




 

hikmah Copyright © 2010 hikmah-fendyblog is Designed by Lasantha