Kamis, 07 Juli 2011

All Type New 2011 Honda MotorCycle

0

2011 Honda CBR1000RR Exciting Motorcycle

The Honda CBR1000RR Fireblade be selected as the ideal model to commemorate Repsol Honda’s strong partnership, and the strong showing of its MotoGP racing machines during the exciting 2012 Motorcycle Grand Prix season in which they captured both the Team and Constructors’ Titles. Honda thus resolved to mark this occasion with the release of a limited edition CBR1000RR Fireblade in official Repsol Honda livery that gives its riders the opportunity to feel a part of this championship team by proudly displaying the Fireblade’s thoroughbred racing heritage with every ride.

2011 Honda CBR250R Best Speed Performance

CBR1000RR superbike, as are its 30.0mm intake and 24.0mm exhaust valve sizes, and design work inside the engine sounds as if it was gleaned from Honda’s worldwide racing efforts: For instance, its lightweight slipper piston carries a molybdenum coating, striations on the skirt aid oil retention, and it uses low-tension piston rings and a shot-peened wrist pin. Drag is reduced even further by offsetting
the cylinder centerline 4mm toward the exhaust side to reduce the friction generated between the piston and cylinder.

2011 Honda DN-01 Monster 2012 Sportbike

Honda DN-01, Honda engineers quickly settled upon a V-twin configuration, citing its popularity with sportbike and cruiser riders alike. The Honda DN-01 utilizes a 52° SOHC four-valve 680cc engine architecture that currently powers its Euro-only XL700V Transalp and employs Honda’s PGM-FI fuel-injection. Twin 40mm throttle bodies with 12-hole injectors feed the engine, which is fired by a digital ignition. Among its many functions, the ECU controls the DN-01’s closed-loop emissions system.

2011 Honda Evo6 Super Sport Concept

The New 2011 Honda Evo6 Super Sport Concept exciting motorcycle leading concept, chassis, performance and technologie. 2011 Honda Evo6 fully automatic mode or a six-speed manual mode, 17-inch billet aluminum wheels with a 220mm rear tire. Even the inside of the exhaust pipes have been rifled like the inside of a gun barrel. Australian MotorCycle News is reporting the new Wing will jump from 1800cc to 2000cc, and retain its horizontally-opposed six cylinder format but will have both twin overhead camshafts

2011 Honda Fury Classic Design

he 2011 Honda Fury model year lineup continues to expand for Honda,” said Powersports Press Manager Bill Savino. “Here we have a variety of very popular cruisers and customs, a pair of Honda off-road machines that have remained extremely popular with riders over the years, plus a revamped and very impressive Big Red MUV. These Hondas include the Fury, Interstate, Shadow RS and Shadow Phantom with the Sabre and Stateline customs released at a later date. A pair of popular off-road motorcycles return, the CRF80F and CRF100F, along with the Big Red Multi-Purpose Vehicle. with fuel injection technology ensures


Rabu, 30 Juni 2010

CERITA LAKSAMANA CHENG HO TERLENGKAP

5

Sementara itu, hanya sedikit orang yang mengetahui, bahwa sebenarnya 71 tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1421 M, Laksamana ChengHo telah memimpin sebuah armada besar dengan panjang armada mencapai 160 Meter. Armada besar ini dipimpin langsung oleh Laksamana Chengho dan dibantu oleh 3 panglima lainnya, yaitu : Hong Bao, Zhou Man dan Zhou Wen. Selama 28 tahun (1405 – 1433 M) ChengHo telah melakukan pelayaran muhibah ke berbagai penjuru dunia dengan memimpin kurang lebih 208 kapal berukuran besar, menengah, dan kecil yang disertai dengan kurang lebih 27.800 awak kapal.

Perjalanan Columbus tidak lepas dari misi Raja Ferdinand dan Ratu Isabela untuk ekspansi menguasai dunia. Salah satu hasil dari misi ini adalah penaklukan Granada, sebuah kerajaan Islam di wilayah Andalusia pada tahun 1492 M. Sementara misi pelayaran yang dilaksanakan oleh Laksamana Cheng Ho bukan untuk melaksanakan ekspansi, melainkan melaksanakan misi perdagangan, diplomatik, perdamaian, dan persahabatan. Misi ini jelas sangat berbeda dengan misi pengembaraan yang dilakukan oleh pelaut Barat seperti Cristopherus Colombus dan juga pelaut lainnya seperti Vasco da Gamma, atau pun Magelhaes.

Armada ChengHo ini telah berlayar mengelilingi dunia dan menjelajah Samudra Hindia, Afrika, Amerika Selatan, Antartika, Amerika Utara serta Australia. Chengho meninggalkan daratan Cina ketika atas perintah kaisar yang berkuasa saat itu, yaitu Kaisar Zhu dari dinasti Ming. Namun ketika Chengho kembali ke negerinya, ternyata pemerintahan telah berganti menjadi Kaisar Zhu Gaozi dan Zhu Zhanji. Dua kaisar ini ternyata berbeda prinsip dengan Kaisar Zhu yang ingin membuka akses dunia bagi Cina, Zhu Gaozi dan Zhu Zhanji malah kembali menutup akses dunia bagi Cina, bahkan semua dokumentasi perjalanan bersejarah yang telah dilakukan oleh Laksamana ChengHo dimusnahkannya.

Bukti-bukti kuat tentang perjalanan Laksamana ChengHo ini mulai dibuka ke publik pada tahun bulan Januari 2006. Adalah Gavin Menzies yang mencoba mengemukakan teorinya bahwa penemu awal dari benua Amerika sesungguhnya adalah Laksamana ChengHo dan bukannya Christopher Columbus. Untuk memaparkan teorinya ini Menzes menuliskannya dalam sebuah buku berjudul “1421: the Year China Discovered America”. Buku ini sebenarnya telah diterbitkan pertama kali pada tahun 2002, bahkan telah menjadi best seller, namun baru menjadi heboh setelah setelah pemerintah Cina sendiri ikut mempublikasikannya buku tersebut.

Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah. Walaupun dokumentasi perjalanan ChengHo telah banyak yang dimusnahkan, tapi ternyata beberapa masih ada yang tercecer, termasuk salah satu peta perjalanan armada ChengHo. Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik ChengHo yang disodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.

Peta Ekpedisi ChengHo, jauh sebelum Columbus berlayar

Siapakah sesungguhnya Laksamana Chengho ? Nama yang satu ini ternyata tidak terlalu asing bagi sejarah Indonesia, walaupun tidak terlalu banyak buku sejarah yang menulis tentangnya. Dalam sejarah Indonesia, nama Laksamana ini dikenal pula dengan nama lain, yaitu : Laksamana Sam Po Kong, Zheng He, Sam Po Toa Lang, Sam Po Thay Jien, Sam Po Thay Kam, dan lain-lain.

Laksamana ChengHo

Laksamana Chengho ini berasal dari bangsa Hui, salah satu bangsa minoritas Tionghoa. Laksamana Cheng Ho adalah sosok bahariawan muslim Tionghoa yang tangguh dan berjasa besar terhadap pembauran, penyebaran, serta perkembangan Islam di Nusantara. Cheng Ho (1371 – 1435) adalah pria muslim keturunan Tionghoa, berasal dari propinsi Yunnan di Asia Barat Daya. Ia lahir dari keluarga muslim taat dan telah menjalankan ibadah haji yang dikenal dengan haji Ma.

Konon, pada usia sekitar 10 tahun Cheng Ho ditangkap oleh tentara Ming di Yunnan. Pangeran dari Yen, Chung Ti, tertarik melihat Cheng Ho kecil yang pintar, tampan, dan taat beribadah. Kemudian ia dijadikan anak asuh. Cheng Ho tumbuh menjadi pemuda pemberani dan brilian. Di kemudian hari ia memegang posisi penting sebagai Admiral Utama dalam angkatan perang.

Pada saat kaisar Cheung Tsu berkuasa, Cheng Ho diangkat menjadi admiral utama armada laut untuk memimpin ekspedisi pertama ke laut selatan pada tahun 1406. Sebagai admiral, Cheng Ho telah tujuh kali melakukan ekspedisi ke Asia Barat Daya dan Asia Tenggara.

Sebagai bahariawan besar sepanjang sejarah pelayaran dunia, kurang lebih selama 28 tahun telah tercipta 24 peta navigasi yang berisi peta mengenai geografi lautan. Selain itu, Cheng Ho sebagai muslim Tiong Hoa, berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara dan kawasan Asia Tenggara.

Sumber tulisan :

Diolah dari berbagai sumber diantaranya Majalah Percikan Iman No. 9 Tahun II September 2001, Wikipedia, Lintas Berita.



Silsilah lengkap Laksamana Cheng Ho:

Cheng Ho (Zheng He, Ma He, Ma Sanbao atau Haji Mahmud Shams 1371–1433) bin
Mi-Li-Jin (Ma Ha Zhi ) bin
Mi-Di-Na (Haji) bin
Bai-Yan bin
Na-Su-La-Ding bin
Sau-Dian-Chi (Sayid Syamsuddin atau Sayid Ajall) bin
Ma-Ha-Mu-Ke-Ma-Nai-Ding bin
Ka-Ma-Ding-Yu-Su-Pu bin
Su-Sha-Lu-Gu-Chong-Yue bin
Sai-Yan-Su-Lai-Chong-Na bin
Sou-Fei-Er (Sayid Syafi'i) bin
An-Du-Er-Yi bin
Zhe-Ma-Nai-Ding bin
Cha-Fa-Er bin
Wu-Ma-Er bin
Wu-Ma-Nai-Ding bin
Gu-Bu-Ding bin
Ha-San bin
Yi-Si-Ma-Xin bin
Mu-Ba-Er-Sha bin
Lu-Er-Ding bin
Ya-Xin bin
Mu-Lu-Ye-Mi bin
She-Li-Ma bin
Li-Sha-Shi bin
E-Ha-Mo-De bin
Ye-Ha-Ya bin
E-Le-Ho-Sai-Ni bin
Xie-Xin bin
Yi-Si-Ma-Ai-Le bin
Yi-Bu-Lai-Xi-Mo (Ali Zainal Abidin) bin
Hou Sai-Ni (Sayidina Hussain) bin
Sayyidatina Fatimah binti
Rasulullah SAW.

*kutipan dari buku "Ahlul Bait Rasulullah SAW & Kesultanan Melayu"

Dari silsilah ini diketahui bahwa Laksamana Cheng Ho memang seorang muslim keturunan Rasulullah SAW.

Moyang Laksamana Cheng Ho adalah Sayid Syamsuddin, putera Sultan Bukhara yang dikalahkan Ghenghiz Khan. Sayid Syamsuddin jadi tawanan di Peking (Beijing). Karena akhlaknya yang mulia, beliau bukan saja dibebaskan, tapi malah diangkat jadi Penolong Menteri di Yunnan.


-Rizal-
note: rujuk buku Prof. Kong Yuan Zhi, "Muslim Tiong Hua Cheng Ho: Misteri Perjalanan Muhibbah di Nusantara".




 

hikmah Copyright © 2010 hikmah-fendyblog is Designed by Lasantha