KHALIFAH Harun Ar-Rasyid pernah memberi hadiah uang sebanyak 2000 Dinar kepada Imam Syafi’i sebagai tanda terimakasih ats nasihat yang telah diberikannya.
” Sekali – kali tidak, wahai Amirul Mukminun. Aku memberi nasihat dengan hanya karena ALLOH SWT, bukan karena uang,”Kata Imam Syafi”i.
Pada hari yang lain, Imam Syafi’i datang pada Khalifah Harun Ar-Rasyid dan diberikan hadiah 1000 Dinar. Imam Syafi’i menerimanya, maka Khalifah gembira sambil tertawa bangga. Sambil berkata : ” Begitulah sesungguhnya engkau ini sangat bijak. Semoga ALLOH SWT memusnahkan musuh engkau dan menyelamatkan engkau dari marabahaya.
Usai pertemuan itu, Imam Syafi’i keluar dengan membawa uang hasil pemberian itu sambil diperhatikan oleh Khalifah. Khalifah Bangga karena Imam Syafi”i telah mau menerima pemberiannya.
Seorang pegawai IstanA bernama Siraj, membuntuti Imam Syafi’i dengan diam -diam karena ingin tau apa gerangan yang akan dilakuakannya dengan uang itu.
Tiba – tiba Imam Syafi’i membagi – bagikan uang itu kepada setiap pekerja dan nelayan di istana yang ditemuinya. Para pegawai Istana seperti Satpam, Cleaning service, Penjaga tamu, penjaga pintu dsb, yang diberi pada mengucapkan terima kasih kepada Imam Syafei’i. Sementara Siraj terus membuntutinya dengan perasan heran. Sebelum melewati pagar istana, uang yang dibawa Imam Syafi’i tinggal beberapa dinar saja. Tiba – tiba beliau menoleh kebelakang dan terus berkata kepada Siraj. ” Nah ini tinggal beberapa dinar saja untuk mu.” Siraj tidak dapat menghindar kecuali menerimanya hadiah yang tidak disangka – sangka itu.
Sesudah itu beliau melangkah keluar pagar istana dengan tangan kosong, tidak mengambil hadiah dari Khalifah walaupun sepersenpun. Siraj segera berlarimenemui Khalifah untuk melaporkan apa yang telah dilihatnya. Barulah Khalifah sadar bahwa Imam Syafi’i itu betul – betul dari keturunan Bani Abdul Muttalib yang sangat hebat.
0 komentar:
Posting Komentar